Hallo gaes kembali lagi bersama saya Ronald Renalta disini, pada kesempatan saat ini saya mau memberi sedikit informasi tentang apa sih itu Bussiness Model Canvas (BMC) langsung disimak ya gaes
BUSINESS MODEL CANVAS(BMC)
A. PengertianBusiness Model Canvas
pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku Business Model Generation ini, Alexander Osterwalder mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen yang disebut sebagai 9 building blocks. Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematis. Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.
B. Beberapa cara penggunaan BMC:
1. Visual Thinking
Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran besar dan menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat menggunakan sricky note seperti post-it untuk mengisi 9 elemen. Sticky note memungkinkan group thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif.
2. Iterasi dengan cepat
Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari BMC, founder dapat dengan cepat melakukan iterasi ini.
3. Dengan cepat melihat kaitan 9 komponenDengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau proposisi nilai unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
4. Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau yang akan mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena informasi-informasi dicatat dengan pendek pada post-it.
5. Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja
Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk diperlihatkan pada pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan BMC:
1. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel, perkebunan, mining, dan sebagainya.
2. Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3. Proses analisa kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat.
4. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5. Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.
C. Kerangka Business Model CanvasSebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus mempelajari 9 elemen penting yang mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu:
- Customer Segments Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
2. Value PropositionsValue propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.
3. ChannelsMelalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga menjadi salah satu elemen terpenting bagi keberhasilan bisnis.
4. Revenue StreamsAliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku, produk atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dan mengakibatkan kerugian pada bisnis.
5. Customer RelationshipElemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.
6. Key ActivitiesKegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang efektif? Hal ini tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam elemen key activities.
7. Key ResourcesAgar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya bisnis tersebut semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis
8. Key PartnershipBisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja. Karena hubungan dengan pihak supplier atau tim pemasaran juga harus diperhatikan. Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.
9. Cost StructureElemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang kita jalankan menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian.
Sekian mungkin sedikit informasi yang bisa saya bagikan, Terimakasih sudah mampir gaes.