Kamis, 14 Mei 2020

Analisa Kelayakan Bisnis / Investasi

Hallo gaes kembali lagi bersama saya disini, pada kesempatan saat ini saya mau memberi sedikit informasi tentang apa sih itu Analisa kelayakan bisnis/investasi secara singkat. Langsung disimak ya gaes
Pengertian Analisa kelayakan bisnis :
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dan telah dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya kegiatan, usaha atau bisnis tersebut dijalankan.
Jenis-jenis kriteria Investasi :
A. Payback Period
Paybck period (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.  Kendatipun demikian, kita harus berhati hati menafsirkan kriteria payback period ini. sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
B. Benefit Cash Ratio
Rasio kas adalah suatu ukuran likuiditas yang dapat menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dengan menggunakan kas dan setara kas.
Pada dasarnya cash rasio atau rasio likuiditas ini merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu laporan dengan cepat.
Suatu laporan tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah kas dan setara kas (dana) tersedia. Dana yang tersedia tersebut digunakan untuk membayar sebuah kewajiban dalam liabilitas dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Cara untuk menghitung cash rasio adalah dengan membagi aset jangka pendek yang paling likuid (aset yang tidak mudah diuangkan). Seperti setara kas dan kas dengan liabilitas jangka pendek.
Rasio Kas = Hutang Lancar/(Kas + Setara Kas) Rumus Cash Rasio
C. Net Present Value
 Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga pembelian awal.
Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa depan dari investasi, mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan menguranginya dengan Investasi awal. Persamaan dan Rumus Net Present Value (NPV) ini dapat dilihat dibawah ini :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0
atau
Rumus NPV (Net Present Value)
Dimana :
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
D. Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) adalah hasil yang diperoleh dari proposal bisnis, yaitu diskonto atau discount rate yang menjadi sebuah present value dari aliran kas yang masuk (cash inflow) yaitu sama dengan investasi awal.
Rumus Internal Rate of Return IRR
Suku bunga IRR diperoleh jika NPV = 0, maksudnya suku bunga yang dapat diberikan investasi yang memberikan NPV = 0.
Syarat utamanya adalah IRR > suku bunga MARR.
Untuk memperoleh hasil akhir sebuah perhitungan IRR, kita harus mencari terlebih dahulu nilai dari discount rate yang menghasilkan NPV positif.
Kemudian mencari discount rate yang akan menghasilkan NPV negatif. Berikut ini adalah Rumus IRR:
Rumus Internal Rate of Return (IRR)
Keterangan
  • IRR = Internal Rate of Return
  • i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV positif
  • i2 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV negatif
  • NPV1=Net Present Value yang bernilai positif
  • NPV2= Net Present Value yang bernilai negatif
  • Contoh soal perhitungan NPV :
Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar Rp. 150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Arus Kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?

Penyelesaiannya :

Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta.
Sekian sedikit tambahan informasi dari saya semoga bermanfaat untuk kalian semua.

Kamis, 07 Mei 2020

Manajemen Keuangan

Hallo gaes kembali lagi bersama gue Ronald disini, pada kesempatan saat ini saya mau memberi sedikit informasi tentang apa sih itu Manajemen Keuangan secara singkat. Langsung disimak ya gaes

Pengertian Manajemen Keuangan

Merupakan segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki oleh pemegang saham.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:

1.      Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.

2.      Keputusan Investasi, kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.

3.      Keputusan Pengelolaan Aset, kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.


Sumber Dana dan Penggunaan Dana Analisis sumber dan penggunaan dana atau sering disebut analisis aliran dana, merupakan alat analisis finansial yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dalam perusahaan dan bagaimana pendanaan atau pembelanjaannya. Laporan aliran dana atau sering disebut Laporan Sumber dan Penggunaan Dana merupakan alat penting bagi manajer keuangan atau kreditur dalam menilai darimana sumber dana dan digunakan untuk apa saja dana tersebut.Pengertian dana dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan analisis. Dalam hal ini pengertian dibagi dalam dua katagori yaitu dana dalam pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja. Dimana analisis sumber penggunaan dana dalam artian kas yang disebut Laporan Sumber dan Penggunaan Kas dan analisis sumber dan penggunaan dana dalam artian modal kerja yang disebut Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.


Definisi Cashflow (Aliran Dana)

Cashflow merupakan laporan keuangan yang berisi informasi tentang pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi, serta transaksi pembiayaan atau pendanaan yang mengalami kenaikan ataupun penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama periode tertentu.

Cash Inflow

merupakan aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang menciptakan keuntungan kas. Cash inflow dapat terdiri dari:

·  Hasil penjualan dari produk maupun jasa perusahaan

· Hasil dari penagihan piutang pada penjualan kredit

· Hasil penjualan aktiva tetap yang telah ditentukan

· Hasil penerimaan investasi dari pemilik maupun saham apabila perseroan terbatas

· Hasil pinjaman atau hutang dari pihak lain

· Hasil penerimaan pendapatan lain dan sewa Cash Outflow Cash outflow merupakan aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang dapat mengakibatkan beban pengeluaran kas. Cash outflow dapat terdiri dari:

·  Hasil pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya perusahaan lainnya

· Hasil pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum

· Hasil pembelian dari aktiva tetap

· Hasil pembayaran hutang-hutang pada perusahaan

· Hasil pembayaran kembali dari investasi si pemilik usaha

· Hasil pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan biaya pengeluaran lainnya.Suatu laporan cashflow memberikan suatu informasi yang saling berkaitan antara penerimaan dan pengeluaran dana kas pada suatu perusahaan saat periode tertentu dengan melakukan pengklasifikasian transaksi berdasarkan kegiatan operasi, pendanaan dan investasi.